Oleh : Ali Sodikin
Membayangkan Jakarta, Sebuah Provinsi yang memiliki kekhususan sebagai Ibukota negara dengan segala problematika dan harapannya agar menjadi wilayah yang maju, modern namun sekaligus bersahabat bagi warganya. Maka selain sistem dan undang-undang yang tepat dan terukur, kita juga membutuhkan seorang Gubernur muda yang energik, demokratis, modern dan cerdas sejalan dengan begitu cepatnya laju dari kemajuan dunia dalam segala bidang, utamanya kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi.
Seorang Gubernur yang sosoknya mampu meraih dan menjaga kepercayaan publik. Seorang pemimpin yang menurut John Baldoni (Tjipta Lesmana, 2009) adalah sebagai berikut, “ So in every real sense, Leadership effectiveness, both for presidents and for anyone in a position of authority, depends to a high degree upon good communication skill”.
Keberhasilan seorang pemimpin, sesungguhnya sangat ditentukan oleh kepiawaiannya berkomunikasi. Begitu penting faktor komunikasi, menurut Baldoni. Melalui komunikasi, pemimpin membangun kepercayaan (trust) pada rakyat atau pengikutnya. Trust, menurut Crossman-seorang ahli propaganda-merupakan modal utama pemimpin. Jika rakyat percaya pada pemimpinnya, mereka biasanya akan mendukung kebijakan-kebijakannya.
Sebagai warga Jakarta, kita harus optimis, bahwa proses Pilkada 2017 yang merupakan proses demokrasi dalam memilih pasangan Gubernur-Wakil Gubernur periode 2017-2022 akan menjadi titik balik menuju Jakarta yang dibangun semata-mata demi menuju pada proses keadilan dan kesejahteraan rakyatnya.
Karena kita memiliki seorang anak muda yang cemerlang sebagai calon Gubernur DKI Jakarta yakni Agus Harimurti Yudhoyono yang akan siap memimpin Jakarta yang lebih maju, lebih adil, lebih sejahtera, lebih aman, lebih hijau dan nyaman untuk tempat tinggal dan hidup seluruh warganya.
Meski Agus Harimurti adalah putra sulung SBY, namun kepemimpinan seorang Agus lahir dari proses yang sangat profesional dan terukur. Sosoknya yang cerdas, terus berprestasi dalam jejak rekamnya, baik dalam dunia akademik maupun karier militernya, membuat sosok Agus sangat layak memimpin DKI Jakarta. Bukan semata faktor trah keluarganya yang memang banyak melahirkan pemimpin pejuang yang hebat bagi bangsa Indonesia selama ini, bukan semata-mata “politik dinasti” yang menjadi faktor utama Agus muncul sebagai salah satu calon Gubernur DKI Jakarta.
Sosoknya yang cerdas, berprestasi yang terus menerus berkembang dalam karir dan pendidikannya yang akan mengantarkannya menjadi sosok yang sangat pas dan tepat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang sangat dibutuhkan oleh warga Jakarta untuk menuju perubahan yang berkemajuan. Perubahan yang berpihak pada kepentingan rakyat, bukan semata kepentingan para konglomerat.
kita bisa lihat kembali, siapa sosok Agus Harimurti Yudhoyono dalam catatan dan jejak rekam yang tak terbantahkan, Agus Harimurti yang lahir di Bandung, 10 Agustus 1978 adalah alumni SMA Taruna Nusantara 1997, Akademi Militer angakatan 2000. Master Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies Nanyang Technological University (NTU), Singapura 2006, Master of Public Administration, John Kennedy School of Goverment, Mei 2010.
Kepemimpinan dan kecerdasan seorang Agus Harimurti dibuktikan dengan begitu banyaknya penghargaan yang diterimanya baik selama menempuh pendidikan militer maupun akademis. Begitu juga ketika selama masa karir dan penugasannya sebagai abdi negara.
Peraih predikat terbaik dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas (SMA), penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa (Akmil), dalam pendidikan akademisnya, prestatasinya begitu luar biasa, selalu meraih IPK 4,00.
Penghargaan yang berhasil diraih Agus Harimurti dari berbagai penugasan, baik didalam maupun luar negeri antara lain adalah : Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Santi Dharma, Medali PBB, Medali Penghargaan dari pemerintah dan Angkatan Bersenjata Lebanon, Medali Kepeloporan, serta medali penghargaan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat: Distinguished Honor Graduate dan Commandant’s List of the Maneuver Captain Career Course dari the US Army Maneuver Center of Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association.
Seorang Agus rela meninggalkan karier militernya yang begitu membanggakan, terakhir sebagai Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning sejak 2015 dengan pangkat Mayor demi untuk memenuhi panggilan tugas yang lebih luas sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta. Pilihan yang tentunya tidak mudah dan sangat beresiko, namun seorang Agus rela meninggalkan “zona nyaman” demi perjuangan melawan ketidakadilan dan kesewenangan yang terjadi di DKI Jakarta. Bagaimana kita melihat warga Jakarta di gusur, diusir dari tempat tinggal mereka atas nama pembangunan dan modernisasi. Warga Jakarta yang tidak dan kurang beruntung, tidak akses ekonomi dan politik menjadi komunitas atau elemen yang paling lemah, tanpa daya dan upaya, tanpa pembelaan yang berarti dari negara.
Padahal negara ini dibangun atas jerih payah dan pengorbanan para pahlawan demi untuk membuat rakyatnya hidup dalam kesejahteraan dan terlindungi dari segala penindasan dan penjajahan. Maka, kesadaran kita sebagai warga Jakarta dan seluruh rakyat Indonesia agar tidak abai dalam proses suksesi yang memilih calon pemimpin.
Maka, melalui tulisan ini, marilah kita semua bangun kesadaran, janganlah kita terperdaya oleh calon-calon pemimpin hanya pandai dan lihai dalam beretorika dan berdebat. Pilihlah calon Gubernur yang sangat dengan rakyatnya, seorang pemimpin yang mau dan mampu bekerja keras, yang adil dan mengayomi seluruh warga Jakarta. Pemimpin yang mampu membawa DKI Jakarta sebagai kota maju, modern, sekaligus aman, nyaman bagi warganya hidup dalam suasana demokratis, berkeadilan dan berkesejahteraan.