Connect with us

Edu Tekno

Bagaimana Cara Pemerintah Menangkal Berita Bohong

Published

on

Edupublik.com, Jakarta – Kondisi komunikasi di media sosial saat ini rentan terhadap konflik, sehingga beberapa media mengatakan Indonesia “Darurat Hoax”.

Kemajuan teknologi memberikan kemudahan terhadap akses informasi yang lebih beragam dan cepat, namun kelemahannya berdampak pada akurasi dari informasi tidak menjadi prioritas.

Tantangan tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk kembali menata pengelolaan komunikasi dan informasi.

Melalui Focus Group Discussion “Pemetaan Permasalahan Komunikasi dan Informasi” yang dihadiri oleh perwakilan Patria Ginting (Tim Komunikasi Presiden), Whisnu (Kantor Staf Presiden), Nukman Luthfie (Pakar Medsos), Ismail Fahmi (Founder Awesometric) dan Freddy H Tulung (Pakar Komunikasi) yang diharapkan dapat memetakan permasalahan informasi dan komunikasi.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo, Rosarita Niken Widyastuti menyampaikan bahwa saat ini media sedang bermetamorfose dengan perkembangan IT, perkembangan politik dan perkembangan ekonomi yang pada akhirnya mengubah budaya berkomunikasi, terutama dalam kehidupan dunia maya yang berdampak pada relasi kehidupan nyata.

“Tentu hal tersebut memberikan efek pada kepentingan-kepentingan nasional. Konflik sangat mungkin terjadi di media sosial yang dapat berdampak pada dunia nyata”, kata Dirjen IKP Kemkominfo Rosarita Niken Widyastuti di Jakarta (6/1/2017).

sementara itu, “Literasi pada masyarakat, menggandeng orang-orang aktif dimedia sosial yang bersebrangan dan pembekalan terhadap humas pemerintah mengenai kehidupan media sosial urgent dilakukan”, hal ini disampaikan oleh Nukman Lutfi, Pakar Media Sosial.

Hal tersebut pun di amini oleh Wishnu, “Proses literasi perlu dilakukan tidak hanya pada masyarakat namun juga pada aparatur pemerintah untuk mengindari kekacauan komunikasi”.

Freddy H Tulung menyatakan perlunya edukasi literasi secara terus menerus yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat, “Masyarakat tidak hanya diedukasi untuk menseleksi sebelum sharing namun menciptakan masyarakat yang produktif dalam berkomunikasi,” kata Freddy.

Patria menyampaikan bahwa literasi dapat dimulai dengan mengecek pada sumber-sumber media mainstream sebelum dishare. “Perlu ada upaya untuk menggiring masyarakat untuk kembali percaya pada media-media mainstream diluar permasalahan kapitalisme media”, ungkap Patria.

Hal tersebut sesuai dengan data yang disampaikan Nukman, bahwa sebagian besar generasi muda saat ini lebih memilih mencari informasi di media sosial dibanding media mainstream.

“Proses demokrasi tetap perlu dijaga melalui proses counter narrative yang kredibel secara cepat dengan bahasa medsos, menjalin dengan komunitas medsos dan rutin melakukan ‘act checking’ via situs”, timpal Ismail Fahmi. [azr]

photo credit: dok kemkominfo FGD

photo credit: dok kemkominfo FGD

Klik untuk komentar

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edu Tekno

Perkembangan Dunia E-Sport dan Profesi Yang Sangat Dibutuhkan

Published

on

credit: goodgame/via: facebook

Dengan berkembangnya dunia teknologi informasi pada saat ini, banyak perusahaan raksasa dunia mulai bersaing mengembangkan teknologinya.

Mulai dari software aplikasi atau hardware dan bahkan smartphone yang saat ini sangat berkembang pesat. Dengan begitu mulai bermunculan perusahaan besar development games untuk menghiasi isi dari smartphone yang canggih seperti pada saat ini.

Dari banyak nya teknologi informasi tersebut, ada beberapa profesi di dunia games atau yang sangat dikenal masyarakat Indonesia bahkan dunia, adalah dunia E-sports.

E-sports

E-sport adalah yang lebih dikenal dengan olahraga elektronik atau permainan kompetitif pro gaming merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video games dan umumnya antar time sports yang memainkan pemain profesional gaming pada game tertentu, seperti Dota 2 dengan nama turnamen The Internasional Dota 2 Championship, Mobile Legends dengan nama turnamen MPL ID (Mobile Legends Pro League Indonesia).

Semakin hari semakin banyak orang yang menggemari game online pada PC atau Mobile (Smartphone), bahkan tak sedikit yang mendalami sebuah game tersebut dan menguasai teknik teknihnya sehingga bisa memenangkan pertandingan antar tim e-sports.

Hal tersebutlah yang kemudian membuat pertandingan game online atau e-sport kompetisi semakin menjamur. Minat jumlah peserta yang mengikuti pertandingan atau turnamen tersebut pun sangat banyak.

Dan catatan saat ini yang terpenting adalah pemerintah sangat mendukung dunia e-sports dengan menyediakan wadah bagi para atlet e-sports untuk semakin mengembangkan dirinya agar bias membawa prestasi untuk tim maupun untuk negara pada ajang turnamen antar negara se-asia bahkan dunia (World Championship).

Disisi lain dari berkembang pesatnya teknologi dan dunia e-sports yang semakin familiar di kalangan para gamers karena industri e-sports ini dijadikan saran untuk promosi oleh sejumlah brand atau produk ternama di dalam tanah air bahkan produk internasional, dengan begitu masyarakat semakin sering mendapatkan informasi tentang dunia e-sports.

Banyak perusahaan atau para investor yang mulai melirik dunia e-sports untuk mengenalkan produk mereka. Dan pastinya ekonominya jadi lebih bagus, dana mulai mengalir untuk fasilitas dan gaji para pemain esportsnya dan yang paling penting adalah ekosistem e-sport semakin tumbuh dan berkembang.

Dari semua informasi singkat tersebut ada bagian profesi di dunia e-sports yang banyak diminati karena selain passion di game tersebut yaitu gaji nya yang sangat fantastis dan menggiurkan. Banyak profesi yang dibutuhkan di dunia e-sports, dari sekian banyak profesi tersebut ada profesi yang sangat dibutuhkan pada dunia e-sports pada saat ini.

Lalu profesi apa saja yang dibutuhkan dunia e-sports pada saat ini?

Atlet E-sports

Para era terdahulu, banyak orang tua yang senang memarahi anaknya saat mereka terus bermain game sampai lupa waktu. Dahulu bermain game masih dipandang sebelah mata sebagai pengisi waktu luang belaka dan hanya untuk membuang waktu saja, meskipun pernyataan tersebut ada benarnya dan tetapi pernyataan tersebut tidak selamanya relevan.

Tidak bisa dipungkiri jika gamers dianggap sebagai profesi menjanjikan karena dari bermain game mereka bisa meraup keuntungan jutaan, puluhan juta bahkan ratusan juta setiap bulannya. Maka dari itu sudah tak heran banyak anak anak yang bercita-cita sebagai pro player game atau pemain professional.

Disisi lain, para atlet e-sports sudah dikontrak dan digaji bahkan diberikan fasilitas gaming house untuk basecamp tim game tertentu. Selain itu para pro player game bias mendapatkan tambahan uang dari membuat akun chanel youtube dan melakukan live streaming sembari berinteraksi dengan para penonton atau fansnya.

Jika gamers tersebut sudah memiliki skill diatas rata rata, maka mereka bias di rekruk dan di kontrak oleh sebuah time sports dari cabang game yang dimainkan. E-sports adalah profesi dengan satu tingkat lebih professional diatas seorang gamer.

Shoutcaster

Sebuah pertandingan sepak bola tentu akan kurang seru bila tidak ada komentator yang memandu penonton. Malah kadang-kadang, cara komentator itu menyajikan pertandingan merupakan hiburan tersendiri yang dapat membuat orang-orang berminat menonton. Begitu pula dengan e-sports, sebuah turnamen akan menjadi lebih heboh dengan panduan dari satu atau beberapa komentator. Komentator e-sports ini disebut dengan istilah Shoutcaster (atau Caster saja).

Tujuan utama Shoutcaster adalah membuat pertandingan terasa menarik untuk diikuti. Oleh karena itu, Shoutcaster harus punya pemahaman mendalam akan game yang ia siarkan, sehingga mampu menciptakan konteks atau cerita berdasarkan aksi yang dilakukan atlet-atlet di layar.

Analyst

Bila Shoutcaster berperan menghibur penonton seiring pertandingan berjalan, Analyst adalah mereka yang mengisi waktu ketika pertandingan sedang rehat. Ketika tampil di depan kamera (atau mikrofon), para Analyst akan melakukan hal yang sama seperti judul pekerjaannya, yaitu menganalisis pertandingan.

Menjelaskan kepada penonton tentang strategi yang dilakukan para pemain, serta memprediksi langkah dan hasil selanjutnya, diskusi-diskusi semacam ini dapat menjaga supaya penonton tidak bosan saat menunggu pertandingan berikutnya.

Analyst perlu menguasai strategi permainan secara cukup mendalam dan harus tahu fakta/data seputar game yang ia bawakan. Semakin banyak fakta dan data dalam genggaman, semakin luas topik pembicaraan yang bisa ia sajikan. Selera humor yang baik juga bisa menjadi bumbu tambahan.

Content Creator

Jurnalis, fotografer, videografer, streamer, dan sebagainya, semua ini masuk dalam satu kategori yang sama yaitu content creator. Isi dari konten yang diciptakan bisa beraneka ragam. Mulai dari berita (seperti situs yang sedang Anda baca ini), replay pertandingan, dokumentasi, hingga meme. Seorang content creator juga bisa independen ataupun bergabung dengan perusahaan.

Banyak tim e-sports yang memiliki divisi atau anggota khusus bidang penciptaan konten, contohnya EJ Gaming yang merupakan content creator untuk tim Evos E-sports. Mungkin tips terpenting bagi seorang content creator adalah bahwa anda harus selalu jadi diri sendiri.

Setiap orang punya karakter berbeda-beda, dan karakter itu akan menentukan seperti apa wujud konten yang kita ciptakan. Dengan menonjolkan karakter itulah kita akan bisa menciptakan konten dengan keunikan tersendiri.

E-sports Manager

Istilah e-sports Manager sebetulnya agak ambigu, namun konteks penggunaannya di sini adalah posisi dalam perusahaan developer game yang bertugas mengatur segala hal seputar e-sports dalam game milik mereka. Contohnya seperti Luis Andre di Moonton, Katsuhiro Harada di Bandai Namco, atau Cary Lambert di Ubisoft.

Posisi ini memiliki beberapa sebutan lain, misalnya Director of E-sports Operations, atau E-sports Supervisor. Tapi pada intinya sama. Tugas E-sports Manager adalah menangani program-program perusahaan game seputar e-sports, merancang strategi untuk meraih metrik tertentu, serta menjalin relasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan ekosistem e-sports suatu game.

Event Organizer

Sebuah turnamen tentu tidak bisa terselenggara bila tidak ada organizer yang menjadi panitianya. Dan organizer ini pun umumnya tidak hanya terdiri dari satu orang, melainkan merupakan tim. Semakin besar ajang yang digelar, tentu akan semakin besar juga timnya, dari yang mengatur susunan acara, mendesain tata panggung, logistik, dokumentasi, dan lain-lain.

Event organizer acara e-sports harus tahu apa saja standar yang diperlukan agar kompetisi dapat berjalan lancar. Contohnya seperti standar konektivitas internet yang akan digunakan untuk turnamen, fasilitas streaming dan shoutcasting, hingga penataan layar agar dapat dinikmati penonton dengan nyaman. Penyelenggaraan turnamen e-sports sering kali menyangkut uang dalam jumlah banyak, jadi event organizer punya tanggung jawab yang besar.

Community Manager

Community Manager bertugas menjalin interaksi dengan para penggemar, membagikan informasi seputar perusahaan yang ia wakili, serta mempromosikan brand lewat media sosial.

Penggemar sebuah game belum tentu juga menyukai e-sports dari game tersebut. Karena itu perusahaan game sering kali memiliki jalur komunikasi dan akun media sosial tersendiri untuk menyampaikan informasi e-sports.

Karena community manager akan berhubungan dengan banyak orang, kemampuan komunikasi menjadi modal utama dalam pekerjaan ini. Selain itu, bukan rahasia lagi bahwa warganet cukup sering berperilaku “aneh-aneh”, jadi community manager butuh kesabaran yang tinggi. Pemahaman tentang metrik-metrik media sosial juga penting untuk dimiliki.

Official Cosplayer

Cosplay yang dilakukan dengan kualitas tinggi punya potensi untuk menjadi pekerjaan, apalagi bila cosplay itu berhubungan dengan game tertentu. Perusahaan-perusahaan game sudah lazim menyewa cosplayer untuk memerankan karakter game mereka dan berpartisipasi dalam kampanye iklan. Bahkan ada juga tim e-sports yang memiliki anggota khusus dengan peran sebagai cosplayer resmi. Cosplay profesional pada dasarnya adalah pekerjaan modeling. Keahlian-keahlian modeling seperti kemampuan berpose di depan kamera dan kemampuan berekspresi perlu dimiliki.

Sebagian cosplayer lebih suka membuat kostum sendiri daripada membeli dari orang lain, jadi untuk kasus tersebut tentu keahlian membuat kostum juga penting. Dan yang pasti, cosplayer itu harus mau berpenampilan menarik serta menjiwai karakter yang ia perankan. [ra]

penulis: rika astuti

Continue Reading

Edu Tekno

Pendiri Perusahaan Ponsel Smartisan Dilarang Naik Kereta Cepat Di China

Published

on

grafik foto: milik smartisan/via facebook

EDUPUBLIK – Pendiri perusahaan ponsel China, Smartisan Technology, dilarang naik kereta cepat dan pesawat di negaranya sendiri karena perusahaannya tidak mematuhi keputusan pengadilan untuk masalah kontrak.

Pendiri Smartisan, Luo Yonghao, juga dilarang untuk bermalam di hotel mewah, bersenang-senang di klub malam mewah, klub golf, membeli properti, ikut asuransi premium dan menyekolahkan anak di sekolah swasta yang mahal, berdasarkan perintah dari pengadilan Danyang di China bagian selatan, dikutip dari Reuters.

Pengadilan mengeluarkan perintah tersebut karena Smartisan gagal memenuhi keputusan pengadilan terkait perselisihan kontrak dengan perusahaan elektronik setempat.

Luo melalui media sosial Weibo meminta maaf kepada para kreditur dan investor, dia berjanji akan membayar utang-utangnya.

Luo menyatakan Smartisan berutang 600 juta yuan karena bisnis menurun sejak tahun lalu, tapi, 10 bulan terakhir mereka menghasilkan 300 juta yuan.

Merk Smartisan di China memang tidak sebesar kompetitornya antara lain OPPO, Xiaomi dan Huawei. Luo, sang pendiri, terkenal dengan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial di media massa, termasuk salah satunya akan mengakuisisi Apple.

ByteDance, perusahaan induk Tik Tok, membeli sejumlah hak paten dari Smartisan, dan sedang mengembangkan ponsel dari paten tersebut.

Smartisan pekan lalu meluncurkan ponsel baru, COO Wu Dezhou menyatakan kebanyakan tim mereka pindah ke ByteDance setelah akuisisi paten tersebut untuk mengerjakan ponsel dan perangkat keras. Luo, menurut Wu, sudah keluar dari tim karena alasan pribadi. [rzy]

Continue Reading

Edu Tekno

LKS 2019, Mechanical Engineering CAD Semakin Diminati

Published

on

ILUSTRASI

YOGYAKARTA – Mechanical Engineering Computer Aided Design (CAD) dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK setiap tahunnya menjadi bidang lomba dengan jumlah peserta yang tak banyak. Namun, pada LKS SMK tahun ini, jumlah peserta bidang lomba Mechanical Engineering CAD bertambah secara signifikan.

“Ada beberapa provinsi yang sebelumnya tidak pernah mengirimkan perwakilannya untuk bidang lomba ini, sekarang sudah memiliki perwakilan untuk bertanding di LKS SMK 2019,” ujar Juri LKS 2019 Bidang Lomba Mechanical Engineering CAD, Sugiyarto Triwibowo, di Yogyakarta, Kamis (11/07/2019).

“Tahun ini luar biasa peminatnya. Sangat signifikan peningkatannya. Beberapa tahun terakhir (jumlah peserta) stagnan di angka 14-15 orang. Tahun ini meningkat jadi 20 peserta, jadi ada 20 provinsi yang turut serta dalam lomba ini,” tambahnya.

Dia mengatakan, ada beberapa provinsi yang sebelumnya belum pernah ikut, sekarang ikut, misalnya Papua dan Papua Barat. Apapun hasilnya, ini sudah luar biasa dan mereka bersedia dan mau untuk ikut.

“Selain Papua dan Papua Barat, provinsi lainnya yang baru pertama kali mengirimkan perwakilannya di bidang lomba ini adalah Kalimantan Utara. Sebagai juri LKS yang rutin berpartisipasi dalam LKS dan World Skills Competition (WSC),” katanya.

Dia mengaku, sangat senang akan keterlibatan provinsi-provinsi tersebut dalam LKS tingkat nasional ini. Ia menambahkan, bahkan untuk ajang kompetensi di tingkat dunia, yaitu WSC, tahun ini juga mengalami peningkatan pesat dalam jumlah peserta.

“Sebelumnya maksimal 27 negara, tahun ini ada 31 negara yang ikut bidang lomba Mechanical Engineering CAD,” katanya.

Menurutnya, peningkatan peminat dalam bidang lomba ini disebabkan oleh faktor menariknya mempelajari Mechanical Engineering CAD. “Menurut saya menantang, ya. Menantang dengan tidak harus mengeluarkan energi fisik, tapi lebih ke skill dan knowledge,” tutur Sugiyarto yang juga menjadi instruktur di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) BOE Malang, Jawa Timur.

Bidang lomba Mechanical Engineering CAD dalam LKS 2019 diikuti oleh siswa SMK jurusan Teknik Mesin. Sekilas, bidang lomba ini memang terlihat sulit. Namun, Sugiyarto memiliki strategi untuk memotivasi para peserta dalam mengerjakan semua modul lomba.

“Saya tidak pernah menyebut kata sulit. Saya mengajarkan ke anak-anak jangan pakai kata sulit, tapi menantang dan menarik. Nah, itu kata kuncinya! Karena itu sangat berpengaruh kepada motivasi. Kalau dianggap menantang dan menarik pasti menimbulkan motivasi yang semakin tinggi,” ujarnya.

Aspek pembelajaran di sekolah juga menjadi faktor sedikitnya peserta bidang lomba ini dalam LKS SMK. Menurutnya untuk pembelajaran di sekolah biasanya gambar mesin hanya sampai di gambar manual.

Namun ia mengakui sudah ada sekolah-sekolah yang mengajarkan siswanya sampai ke Computer Aided Design (CAD), yaitu membuat desain dengan menggunakan bantuan komputer.

“Kelebihannya banyak kalau kita mendesain dengan bantuan komputer atau CAD. Pada saat kita ingin membuat suatu modifikasi, maka dengan cepat kita akan mengerjakannya dan bisa kita cetak kapanpun, berapapun jumlahnya, bahkan bisa kita kirim ke manapun di dunia ini dengan bantuan jaringan internet,” katanya.

Dia mengungkapkan, di LKS SMK, Mechanical Engineering CAD adalah bidang lomba untuk perancangan gambar permesinan, hingga sampai modul  mechanical design challenge, yaitu tantangan untuk membuat suatu modifikasi produk.

“Jadi lomba ini menggunakan software Autodesk Inventor versi 2018. Ada empat modul yang dilombakan. Yang pertama adalah Mechanical Assembly and Detail Drawing for Manufacture. Itu biasanya diberikan dalam bentuk hardcopy, lalu mereka harus menggambar dalam bentuk tiga dimensi, kemudian ada perintah untuk membuat gambar kerja, rendering, dan animasi,” ungkapnya.

Modul kedua adalah Mechanical Fabrication atau fabrikasi mekanik. Lalu ada modul Reverse Engineering, di mana peserta diberikan model asli benda atau suatu komponen, lalu mereka harus mengukurnya  dan menggambarnya di komputer, kemudian hasilnya menjadi gambar kerja. “Gambar kerja tadi itu kalau di kehidupan nyata di industri, itu akan jadi bahasa teknik yang dikirim ke operator untuk diproduksi. Kurang lebih seperti itu,” jelasnya.

Dalam bidang lomba ini, peserta memproduksi atau membuat gambar animasi termasuk proses rendering untuk presentasi, video animasi, atau gambar-gambar yang di-explode. “Kalau gambar di-explode itu sering kita jumpai pada manual book. Misalnya konsumen membeli suatu produk, lalu kalau dia ingin merakit atau membongkar biasanya dilengkapi gambar itu, dan gambar itu membuatnya di sini (Mechanical Engineering CAD),” katanya.

Saat memberikan penilaian, juri melihat kemampuan menggambar para peserta, baik dari segi pengetahuan (knowledge) maupun keterampilan (skill). “Apa yang kita nilai adalah hasil berupa gambar kerja atau dalam bentuk image rendering, atau animasi video. Kalau di tingkat dunia (WSC) sampai ke 3D Printing, jadi dicetak dalam bentuk tiga dimensi dengan material plastik tertentu,” jelasnya.

Peserta diberikan total waktu selama 16 jam dalam tiga hari lomba, dengan rincian Mechanical Assembly selama enam jam, Reverse Engingeering selama empat jam, Mechanical Design Challenge selama tiga jam, dan Mechanical Fabrication selama tiga jam.

“Sementara dalam World Skills Competition (WSC), bidang lomba ini memakan waktu selama 22 jam yang terdistribusi ke dalam empat hari,” tutupnya.

Penulis: Desliana Maulipaksi
Sumber: kemdikbud

Continue Reading

Terpopuler