Connect with us

Edu Wisata

Batu Pabeasan Arjasari di Bandung Selatan – Ada Panorama ‘Wow’

Published

on

Edupublik.com  – Daerah tujuan wisata (DTW) Batu Pabeasan atau Gunung Pabeasan ini berada di Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Untuk mencapai kesana dapat ditempuh dengan berkendaraan dari Buah Batu Bandung dengan waktu tempuh selama sekitar satu jam.

Setelah sesampainya disana kita dapat menikmati Panorama dan Budaya lokal yang boleh dibilang ‘wow’ banget. Suasana yang Masih cukup asri dan alami, udaranya sejuk khas Bandung Selatan yang relatif terbebas dari polusi udara.

“Dalam setahun ini, hampir setiap hari orang naik ke puncak Batu Pabeasan. Pada Hari libur dan hari besar lebih banyak lagi. Mereka itu kalangan muda dari mana-mana,” tutur Pipin (5/9/2017), pengurus Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Kini Pipin sejak 2016, didaulat warga menjadi Ketua Kompepar. “Yang kemping juga banyak, juga dari Bandung dan Jakarta.”

Photo credit: (ki-ka) Pipin, Dede, Cucu / akbar

Lontaran spontan Pipin tadi tanpa bermaksud apa-apa, ia ungkapkan betapa Batu Pabeasan, mendadak moncer jadi wajib kunjung kawula muda. Kata Dede, yakni kakaknya Pipin yang berusia lebih dari separuh baya: “Yang penting rame dulu lah. Sebagian jalannya sudah dibeton. Ini memudahkan pengunjung. Dan, bisa menguntungkan warga untuk pemberdayaan ekonomi.”

photo credit: cendra mata kerajinan Batu Pabeasan / dok. Akbar

Patut dipuji, Pipin menjelaskan kehebatan Batu Pabeasan sebagai tempat melihat Bandung Raya dengan leluasa, sambil menunjukkan aneka kerajinan miniatur dinosaurus, sepeda motor, dan kuda imajiner. Cendera mata ini, terbuat dari limbah kayu pabrik gitar di desa tetangga. “Ini karya warga, selain kuliner dan produk pertanian, ini bisa jadi oleh-oleh pengunjung. Nanti kami tingkatkan lagi jenis dan produknya.”

Pandangan sepintas kelengkapan infrastruktur di Batu Pabeasan, masih terbilang minim. Namun, bertahap kata para pengurus di daerah ini:”Akan dilengkapi, tunggu sebentar ya?,” ujar Pipin yang diamini Dede saudara kandungnya. “Fasilitas penting lainnya, perlu ada pagar di seputar Batu Pabeasan. Takut, ada yang jatuh,” jelas Dede.

Panorama Wow itu

Secara acak saat kami berkunjung, kebetulan masih musim kemarau. Dua pengunjung yakni Yessi (18), dan Kenny (18), keduanya gadis asal Bale Endah, katanya penasaran naik ke Batu Pabeasan. “Panoramanya keren abiz, pokoknya di atas bisa melihat keliling Bandung Raya. Jadi betul, kata teman seperti di instagram indah banget. Mau ah ke sini lagi. Pokoknya wow …pisan”

photo credit: Wisata Batu Pabeasan Arjasari kab. Bandung / dok. Akbar

Praktiknya, sesampai di area parkir kita harus naik ke Batu Pabeasan sekitar 350 meter jauhnya. Tiba di tujuan yang tingginya  sekitar 700-an meter di atas permukaan laut (MDPL), terasa benar indahnya, disini. Udaranya sejuk, panorama sejauh mata memandang sangatlah indah.

Kala di puncak Batu Pabeasan, terbayang sunset dan sunrise yang aduhai indahnya. Hampir 80% bila kita memutar badan, puluhan gunung dan sawah, kebun, termasuk area perkotaan sebagian Bandung, Banjaran, Bale Endah dapat dinikmati dengan mata telanjang. Tak heran, para pengunjung sepertinya, tak mau berhenti mengabadikan momen ketika berada di atas Batu Pabeasan.

photo credit: Wisata Batu Pabeasan Arjasari kab. Bandung / dok. Akbar

“Itu Gunung Malabar, Bale Endah, Gunung Sela, Pasir Salam, Pasir Luhur. Luar biasa indahnya, apalagi kalau pas matahari terbit atau tenggelam,” terdengar para pengunnung lain memberi komentar.

“Makanya, ada juga yang kemping. Katanya ngejar sinar pagi dan sore,”jelas Dede yang dengan sabar mengantar kami. Selain Batu Pabeasan sebagai tempat bepijak di ketinggian, menurut Dede ada puluhan obyek wisata religius dan legenda lain di sekitarnya. “Ada Batu Korsi, Baskom Labuan,Cai Karamat Cipicung, dan yang aneh-aneh diPasir Salam. Masing-masing tempat punya keistimewaan.”

Desa Wisata dalam Pengembangan

Alhasil, usai naik ke Batu Pabeasan yang cukup menguras keringat namun menyegarkan badan, sorenya berkunjung ke Kantor Desa Arjasari. Sayang Kepala Desa Arjasari, Rosiman yang akrab disapa Wa Eros, hari itu tak ada di tempat. “Sedang ada kegiatan lain”, kata Sekertaris Desa, Dadang Iyas yang kala itu didampingi Ketua LMP (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), Iyan Sugianto.

Photo credit: Sekdes Arjasari, Dadang Iyas / dok. Akbar

Perbincangan tentang DTW Batu Pabeasan didiskusikan secara ringkas dalam suasana penuh keakraban. “Ya, kami terima masukan soal ticketing, dan asuransi bagi pengunjung, termasuk cash flow untuk pngembangan ke depan. Kami tanggapi serius, nanti dengan Pak Kades akan dibahas”, papar Dadang yang serba terbuka.

Masih dari “mendadak” diskusi ini, diperoleh info di Arjasari ada juga potensi lain di bidang kepariwisataan. ”Kami punya sanggar silat Balebat, Ini sudah jadi aikon Kabupaten Bandung. Juga seni ujungan (saling memukul memakai rotan), khusus buat pertarungan para jawara. Ini sedang kami kembangkan,” kata Dadang.

Lainnya  menurut Iyan ada seni barongsay. Uniknya, ada barongsay China dan barongsay tradisi dari Arjasari. Ini pun sudah jadi aikon di Kabupaten Bandung.”

Semoga, sekilas tentang DTW Desa Arjasari bisa menambah referensi para penjelajah. Intinya, menjelajah di seputar Bandung Selatan, ternyata ada yang lain. Boleh dikata anggaplah ini sebagai counter dari daerah banjir Cieunteung yang kerap tergenang tatkala musim hujan tiba.

“Warga dari luar Bandung apalagi orang Jakarta bila Cieunteung banjir, muncul di mass media, dikira Bandung Selatan semua banjir. Padahal, tidak kan? Sekarang, lanjutkan ke Arjasari ada panorama wow, disini” kata Dadang . [HS/SA/IS]

Klik untuk komentar

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edu Wisata

Rencana Liburan Kemana Gengs, Ancol Sediakan Penyewaan Motor Listrik untuk Pengunjung Lho

Published

on

photo credit: Pengunjung Ancol dengan Sepeda Motor Listrik/ant

JAKARTA – Rencana liburan kemana gengs, pengelola kawasan Wisata Taman Impian Jaya Ancol menyediakan motor listrik bertenaga baterai Oyika sebanyak 60 unit untuk disewakan kepada pengunjung.

Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol, Budi Aryanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa ini merupakan salah satu komitmen Ancol dalam menghadirkan pengalaman rekreasi yang baru dan seru bagi semua pengunjung setia.

“Kehadiran OYIKA yang bebas polusi ini juga bisa menjadi pilihan alat transportasi pengunjung berkeliling Ancol untuk mengunjungi unit rekreasi favorit seperti Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventures, Jakarta Bird Land hingga menuju ke Kawasan Symphony of The Sea,” kata Budi Aryanto.

Area penyewaan motor listrik di Kawasan Ancol sendiri terbagi pada lima titik, yang dapat ditemukan di kawasan Halte Transjakarta Ancol, Beachpool, Halte Pantai Indah, Pintu Gerbang Timur, dan Putri Duyung Cottage.

Hadirnya motor listrik ini juga sebagai salah satu alternatif moda transportasi jarak dekat yang ramah lingkungan di kawasan Ancol. Motor listrik bertenaga baterai Oyika ini juga sudah diatur sedemikian rupa untuk dapat berjalan dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam sehingga aman bagi penggunanya.

“Selain dapat menikmati tempat-tempat menarik di Ancol, moda transportasi ini pun memiliki desain yang unik bagi para pengunjung yang ingin berfoto dan memiliki dokumentasi liburannya,” ucap Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Oyika Powered Solutions, Herry Wirianto.

Untuk bisa menggunakan fasilitas motor listrik ini, para pengunjung wisata Ancol dapat menyewa dengan mengeluarkan uang sebesar Rp30.000 untuk dua jam penyewaan dan Rp80.000 untuk penyewaan sepuasnya selama jam operasional. Untuk pembayaran, sistem penyewaan ini hanya menerima dalam bentuk non tunai atau cashless. [ant]

Continue Reading

Edu Wisata

Masuk TMII Harus Bayar Non Tunai

Published

on

photo credit: Taman Mini Indonesia Indah/via: FB TMII

EDUPUBLIK – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mulai menerapkan transaksi nontunai di pintu masuk kawasan dalam rangka menunjang kenyamanan wisatawan yang berkunjung, Kamis siang.

“TMII melalui PT Puri Indah Mandiri Lestari (PIML) sebagai pengelola pintu masuk TMII menggandeng Bank Mandiri untuk transaksi non-tunai di pintu masuk TMII,” kata Direktur Utama TMII Tanribali Lamo di Jakarta.

Menurut Tanribali kerja sama ini merupakan upaya pencegahan penularan COVID-19 di TMII yang mungkin terjadi lewat transaksi uang tunai.

Melalui kerja sama ini masyarakat yang ingin berkunjung ke TMII dapat membeli tiket masuk dengan menggunakan Kartu Mandiri e-Money, kartu debit dan kartu kredit Bank Mandiri atau bank manapun yang berlogo Visa, MasterCard, dan JCB, ataupun melalui metode pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Transaksi non tunai ini diterapkan pada Pintu Masuk TMII, di mana satu gerbang khusus non tunai untuk kendaraan akan ditempatkan. Untuk kemudahan pengunjung TMII, juga akan ditempatkan vending machine di Pintu 1 TMII yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian dan top up kartu emoney.

Adapun seremoni peresmian kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama TMII Tanribali Lamo dan Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto di pintu masuk utama TMII, Jakarta, Kamis (28/1).

Menurut Tanribali Lamo, kerja sama pembayaran secara elektronik ini adalah komitmen TMII untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang mengedepankan kemudahan dan kenyamanan pengunjung.

“Kami juga berharap, kerja sama ini dapat menjadi salah satu nilai tambah bagi masyarakat saat berkunjung ke TMII bersama keluarga. Ke depan, tentu kami siap untuk mengembangkan kerja sama nontunai ini ke seluruh wahana di bawah manajemen BPP TMII” ujarnya.

Tanribali berharap kolaborasi ini dapat memudahkan serta meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke TMII, bahkan di masa pandemi karena pihaknya juga telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di setiap wahana.

“Penerapan transaksi nontunai ini juga menjadi bagian dari protokol kesehatan yang diterapkan di TMII. Kami berharap, pengunjung dapat benar-benar merasa nyaman saat berada di lingkungan TMII,” katanya.

Sebelumnya TMII telah menggunakan metode non tunai dengan cara pembelian tiket secara daring melalui website TMII (https://ticket.tamanmini.com ).

“Dengan dukungan program dari Bank Mandiri ini, kami berharap dapat membuat transaksi di TMII menjadi semakin mudah dan aman,” kata Tanribali.

Di samping itu, kata dia, kerja sama ini juga akan berdampak positif dari sisi efisiensi karena pihaknya akan memiliki data transaksi pengunjung dengan lebih akurat.

Sementara Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan sinergi dengan TMII sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi bank pilihan utama nasabah, antara lain melalui layanan perbankan digital yang handal dan simpel.

Harapannya, kemudahan bertransaksi ini akan menambah kenyamanan masyarakat saat berkunjung ke TMII.

“Tentunya kita semua berdoa agar program vaksinasi COVID-19 akan berhasil dan kehidupan akan kembali normal. Jika hal itu terjadi, tentu kita berharap pengunjung akan kembali ramai mengunjungi TMII. Oleh karena itu, kami juga berharap kerja sama ini dapat mempersingkat proses pembelian tiket masuk, serta tidak harus antre dan mempersiapkan uang kembalian,” kata Aquarius.

Aquarius menambahkan, pembayaran dengan metode QRIS juga dapat memberikan kemudahan dan kepraktisan karena QRIS tersebut dapat digunakan di seluruh aplikasi dompet digital yang sudah menerapkan QRIS pada aplikasinya.

Bahkan pihaknya juga menyiapkan program cashback 20 persen bagi pengguna LinkAja yang melakukan pembelian tiket TMII dengan metode pembayaran QRIS.

Program promo tersebut berlaku hingga 31 Januari 2021, dengan nilai cashback LinkAja maksimal Rp10.000.

“Kami tentu berharap kerjasama ini bisa terus dikembangkan agar dapat memberikan manfaat nyata kepada kedua belah pihak, serta para pengunjung TMII,” kata Aquarius. [ant]

Continue Reading

Edu Wisata

Taman Margasatwa Ragunan Siap Sambut Liburan Natal dan Tahun Baru

Published

on

credit: grafik gambar Taman Margasatwa Ragunan/dok. facebook

JAKARTA – Pusat Konservasi Taman Margasatwa Ragunan atau Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan menyatakan kesiapannya untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2020 dan untuk itu rapat internal sudah dilakukan.

“Siang ini kita gelar rapat internal, segala macam persiapan kita bahas dalam rapat ini,” kata Ketut Widarsana selaku Kepala Satuan Pelaksana Promosi dan Pengembangan Masyarakat Taman Margasatwa Ragunan, saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Senin (9/12).

Menurut Ketut, persiapan menghadapi natal dan tahun baru kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, di antaranya penyiapan personel, penambah jumlah operasional loket pelayanan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas maupun rambu-rambu petunjuk jalan.

Ia mengatakan pada hari biasa jumlah petugas pelayanan yang dikerahkan sebanyak 30 orang, jika pada saat musim liburan (peak season) bisa mencapai 100 orang.

“Petugas itu terdiri atas petugas pelayanan seperti pengatur parkir kendaraan, petugas pemandu masuk kendaraan, petugas kebersihan dan macam-macam terkait layanan,” kata Ketut.

Sementara itu, untuk loket pelayanan pada hari biasa hanya dibuka di pintu masuk Timur dan Barat dengan jumlah antara enam sampai tujuh loket masuk.

“Kalau peak season gini kita buka semua loket, ada 57 loket masuk,” kata Ketut.

Ragunan merupakan kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, berdiri sejak 1864 memiliki luas sekitar 147 hektare dengan koleksi satwa sebanyak 2.100 ekor satwa.

“Selain satwa kita juga punya koleksi tanaman, juga ada pohon-pohon jumlahnya mencapai 50 ribuan,” katanya. Ragunan juga dilengkapi sejumlah wahana seperti Taman Satwa Anak-Anak, pusat primata termasuk di dalamnya terdapat Gorila.

Menurut Ketut, jika libur biasa jumlah kunjungan tertinggi bisa mencapai 20 ribu orang, tapi jika musim libur seperti tahun baru jumlah pengunjung Ragunan bisa mencapai 100 ribu orang dalam satu hari.

“Biasanya puncak kunjungan itu tanggal 1 Januari, pengunjung bisa mencapai 100 ribu orang,” kata Ketut. [ant]

Continue Reading

Terpopuler