EDUPUBLIK.COM, Jakarta – Para pemuda diminta berkomitmen penuh untuk merawat kemajemukan di bawah pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu sebagai antisipasi rongrongan faham-faham intoleran, yang ingin merusak Indonesia.
“Akhir-akhir ini wajah intoleransi dari kelompok-kelompok yang kerap memonopoli kebenaran seolah memaksakan kehendaknya dengan mendiskriminasi kaum minoritas. Bahkan, tak jarang mereka mempersulit keinginan golongan tertentu termasuk larangan mendirikan tempat ibadah,” ujar Aktivis Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Nanang Qosim, di Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Untuk itulah, lanjutnya, para pemuda diharapkan menjaga komitmennya dengan merawat kebhinnekaan itu melalui empat pilar kebangsaan. Selain itu, pemuda harus meningkatkan rasa cinta tanah air dan menjunjung tinggi toleransi keberagaman.
“Kami pemuda beragama di Indonesia sepakat menjaga Pancasila sebagai ideologi Negara serta mengamalkan dalam keteladanan dan sikap,” kata Nanang.
Selain itu pemuda Indonesia harus sepakat jika NKRI sebagai bentuk final untuk bangsa dengan nilai-nilai kebhinnekaan sebagai acuan berbangsa dan bernegara. Pemuda juga harus sepakat membangun ekonomi bersama untuk kesejahteraan umat menuju kemaslahatan warga yang makmur dan beradab.
“Kami pemuda beragama di Indonesia sepakat menjaga keseimbangan, menolak sikap intoleran dan menghilangkan kesenjangan sosial demi kemaslahatan bangsa,” tandasnya. [sdk]