EDUPUBLIK – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, bahwa pintu masuk ke negara itu akan terus ditutup pada 2021 atas pertimbangan pandemi COVID-19 yang masih terjadi di negara-negara dunia.
“Dengan adanya risiko di seluruh dunia serta ketidakpastian tersedianya vaksin secara global, kami dapat mengatakan bahwa pintu masuk ke negara kami akan terdampak pada sebagian besar tahun ini,” kata Ardern dalam sebuah konferensi pers, (26/1).
Untuk memulihkan kembali perjalanan, otoritas harus yakin bahwa orang-orang yang telah divaksin tidak akan menularkan COVID-19 kepada orang lain–yang sejauh ini belum diketahui apakah memang demikian.
Atau, otoritas harus memastikan bahwa telah ada cukup banyak orang yang divaksin sehingga mereka bisa memasuki Selandia Baru dengan aman.
Bagaimanapun, kedua kemungkinan itu juga akan membutuhkan waktu yang lama, menurut Ardern.
“Sementara itu, kami akan terus mengejar (kesepakatan) koridor perjalanan dengan Australia dan negara Pasifik, namun negara-negara lainnya memberikan risiko yang terlalu besar bagi kesehatan dan ekonomi kami untuk mengambil risiko itu dalam tahap ini,” kata Ardern.
Selandia mengonfirmasi satu kasus infeksi pada seorang perempuan yang kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember 2020, yang teruji positif COVID-19 varian virus Afrika Selatan setelah meninggalkan karantina wajib 14 hari.
Atas kasus itu, Australia segera menangguhkan koridor perjalanan dengan Selandia Baru selama 72 jam.
Otoritas kesehatan diperkirakan akan menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 secepat-cepatnya pada pekan depan, seiring dengan munculnya tekanan agar Selandia Baru segera memulai vaksinasi terkait konfirmasi satu kasus baru penularan lokal tersebut usai berbulan-bulan nihil infeksi.
Ardern menyebut bahwa saat ini regulator obat-obatan, Medsafe, tengah bekerja untuk memberikan jaminan penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech.
Kiriman vaksin pertama dijadwalkan tiba di Selandia Baru pada akhir kuartal pertama, namun pemerintah menginginkan segala sesuatunya telah siap sebagai antisipasi vaksin tersebut dapat datang lebih awal.
Selandia Baru mengonfirmasi dua kasus baru COVID-19 di fasilitas isolasi negara itu pada Selasa, tanpa kasus penularan lokal. Saat ini, ada 65 kasus aktif dengan jumlah kasus seluruhnya tercatat 1.934 kasus disertai 25 kematian. [reuters]