Connect with us

Rilis

STMIK Budi Darma dan KO2PI: Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Guna Tingkatkan Publikasi Dosen

Published

on

EDUPUBLIK.COM, Medan – Komunitas Kolaborasi Publikasi Indonesia (KO2PI) adakan Workshop on Multidisciplinary and Applications (WMA) di Kampus STMIK Budi Darma, Jalan Sisingamangaraja No 338 Medan, Sabtu (16/12/2017).

Workshop ini terselenggara atas kerjasama KO2PI dengan Kampus STMIK Budi Darma dengan topik “Article Writing Strategy for Internationally Indexed Multidisciplinary Publication” dengan pemateri Robbi Rahim MKom (Article Writing & Plagiarism), Mesran MKom (Mendeley Citacy) dan Janner Simarmata ST MKom (Similarity & Paraphrase).

Ketua STMIK Budi Darma Mesran MKom dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada komunitas KO2PI yang telah bekerja sama dengan STMIK Budi Darma dalam melaksanakan kegiatan workshop publikasi pada prosiding terindex Scopus.

Ia juga menyampaikan dimana workshop yang diadakan oleh KO2PI ini adalah yang pertama dan dilaksanakan di kampus ini, “tentu ini suatu kehormatan bagi kami pihak sivitas akademika,” ujarnya.

Mesran mengharapkan agar peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena artikel bapak/ibu yang diworkshopkan ini nantinya akan diterbitkan di Prosiding Terindex Scopus, tentunya kegiatan ini sangat membantu rekan-rekan dosen yang belum memiliki Id Scopus.

“Kegiatan ini multidisiplin ilmu, bukan hanya artikel engineering saja, namun artikel dibidang lain juga bisa seperti ekonomi, akuntansi, managemen, kesehatan dan pendidikan dapat dipublish selain itu juga kegiatan workshop ini sudah telalu murah,” sambungnya.

Dosen harus mempersiapkan diri untuk belajar menulis dan menjadikan kegiatan workshop penulisan artikel ilmiah ini sebagai suatu kebutuhan dalam pengembangan karir dan keilmuannya, sehingga workshop penulisan artikel sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis artikel yang baik dan benar untuk dipublikasikan.

“Pada sesi workshop tentang Mendeley saya akan jelaskan secara langsung penggunaan dari Mendeley ini, ini penting karena banyak publisher mensyaratkan penggunaan Mendeley dalam publikasi artikel ilmiah,” sambungnya.

Kemudahan lainnya dengan menggunakan Mendeley peneliti bisa membuat folder-folder referensi sehingga dokumen referensi tidak tertumpuk pada satu folder saja, namun bisa kita bagi sesuai bidangnya.

“Harapan kami peserta yang mengikuti workshop ini dapat lebih produktif untuk menulis artikel yang dapat dipublikasikan ditingkat internasional dan ini adalah tuntutan kita sebagai dosen,” tutup Mesran.

Robbi Rahim menyampaikan workshop ini dilakukan untuk membantu penulis lebih mudah memperbaiki artikelnya dengan cara diskusi bersama para narasumber/pemateri, disamping itu peserta juga diberikan pemahaman mengenai plagiat dan similarity dengan bantuan aplikasi seperti Turnitin dan iThenticate.

“Sementara aplikasi Mendeley sangat berguna bagi peneliti, dosen maupun mahasiswa dan diharapkan usai workshop ini peserta sudah mampu dalam menyusun artikel ilmiah dengan menggunakan daftar pustaka yang baik, benar dan otomatis dengan menggunakan aplikasi mendeley citacy tersebut,” tukas Robbi.

Sejalan dengan itu, untuk membantu memfasilitasi kebutuhan dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian ilmiahnya, kami dari KO2PI menyelenggarakan workshop ini untuk membantu rekan-rekan dosen dapat mempublikasikan artikel ilmiahnya dalam proceeding terlebih yang terindeks (Scopus atau Thomson-Reuters).

“Saya mewakili dari Tim KO2PI juga menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak STMIK Budi Darma dalam hal ini Ketua STMIK Budi Darma Bapak Mesran MKom yang mendukung dari awal rencana workshop WMA ini dengan memberikan tempat untuk pelaksanaan dan juga menjadi partner resmi Komunitas Kolaborasi Publikasi Indonesia (KO2PI) untuk event berikutnya yang akan dilaksanakan oleh KO2PI,” ucap Robbi.

Janner Simarmata menuturkan tahun ini komunitas KO2PI mengadakan dua kegiatan workshop yaitu di STMIK Budi Darma Medan dan di Universitas Narotama Surabaya, sedangkan di tahun 2018, KO2PI akan mengadakan 2nd WMA yang akan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia, diantaranya di Aceh, Padang, Jakarta, Jogjakarta, Samarinda, Palembang dan Medan, informasi lengkapnya dapat diakses pada laman website http://wma.my.id.

“Pada workshop ini, kami melakukan beberapa tahapan untuk menjaga kualitas dari artikel yang akan di workshopkan. Pertama, paper yang telah dikirim ke panitia WMA, terlebih dahulu dilakukan pengecekan kemiripan (similarity),” kata Janner.

Nah, hasil dari pengecekan inilah yang kemudian disampaikan ke setiap peserta pada saat workshop serta disampaikan pembahasan tentang similarity dan cara parafrase kalimat agar tidak terdeteksi similarity.

Terkait sitasi dan referensi manager pun juga tadi sudah dijelaskan dan diharapkan peserta sudah memahami cara penggunaannya, “ini gunanya agar saat terjadi perubahan model referensi dari publisher, maka penulis tidak perlu lagi mengubah dan mengatur ulang secara manual sitasi dan reference nya tapi hanya tinggal memilih style reference saja,” sambung Janner.

Dengan begitu, peserta akan menghasilkan artikel yang berkualitas karena sudah melalui proses asistensi review dan hasil akhir ini kemudian akan dilakukan proses pengecekan similarity kembali sebelum nanti dikirim ke publisher agar terbebas dari plagiarisme.

“Komunitas KO2PI terdiri dari 12 orang dari berbagai kota, yaitu Dahlan Abdullah (Aceh), Wahyuddin Albra (Aceh), Robbi Rahim (Medan), Janner Simarmata (Medan) Rahmat Hidayat (Padang), Leon Andretti Abdillah (Palembang), Heri Nurdiyanto (Metro Lampung), Darmawan Napitupulu (Jakarta), Andri Pranolo (Yogyakarta), M. Ikhsan Setiawan (Surabaya), Haviluddin (Samarinda) dan Ansari Saleh Ahmar (Makassar), informasi lebih lengkap tentang komunitas ini dapat dilihat pada laman http://ko2pi.org,” tutup Janner.

Setiap peserta pada workshop ini diwajibkan untuk membawa laptop dan naskah artikelnya dalam bahasa Inggris agar pelatihan berjalan efektif dengan mempraktikan secara langsung pelatihan yang diberikan. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan ada pendampingan untuk sesi Penulisan Artikel, Sitasi dan Review.

Acara ini dimulai dari pukul 08.30 dan akan berakhir sampai pukul 17.00 wib, sebanyak 30 an artikel akan direview dan dipersiapkan untuk dikirim ke prosiding Terindex Scopus dengan nama Proceedings of Workshop Multidisciplinary and Application – WMA 2017, peserta yang hadir dari beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Islam Sumatera Utara, Stmik Budi Darma, Stmik Triguna Dharma, Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan Universitas Abulyatama Banda Aceh.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini maka dosen dan peneliti di Indonesia memiliki semangat untuk melakukan publikasi dan yang paling utama adalah memiliki publikasi di Scopus dan/atau Thomson Reuters. [js]

Klik untuk komentar

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rilis

Pak Pratikno Berapa Sih Ngecat Pesawat Kepresidenan, 2,1 Miliar atau 45 Miliar?

Published

on

ilustrasi foto: Uchok Sky Khadafi Direktur CBA (via: facebook) dan Mensetneg (via: facebook)

Surat Terbuka Buat Menteri Setneg

Kami dari CBA (Center For Budget Analysis) ingin bertanya kepada Menteri Setneg Pratikno, Berapa sih nominal angka Anggaran ngecat Pesawat kepresidenan atau pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan

Dari penelusuran dokumen RUP (rencana Umum Pengadaan) kementerian sekretariat Negara pada tahun 2020, ada dua proyek untuk pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan sebesar Rp.45,7 milyar. Satu proyek dengan kode RUP 22432000 mempunyai anggaran sebesar Rp.25,7 miliar. Sedangkan dengan kode RUP 22433549 yang mempunyai nilai sebesar Rp.20 miliar.

Kemudian dari proyek sebesar Rp.45,7 miliar ini, banyak publik tidak tahu. Yang diiketahui publik adalah anggaran ngecat pesawat kepresidenan sebesar Rp.2,1 Miliar. Sedangkan dua proyek pesawat kepresidenan sebesar Rp.45,7 miliar seperti disembunyikan dalam labirin kantor setneg sendiri.

Maka untuk itu, pihak setneg sebaiknya memberikan penjelasan secara detail kepada publik, untuk biaya apa saja anggaran sebesar Rp.45,7 miliar dikeluarkan. Apakah anggaran sebesar Rp.45,7 miliar sudah termasuk untuk ngecat pesawat kepresidenan sebesar Rp.2,1 miliar. Karena alokasi anggaran Rp.2,1 miliar tidak ada dalam dokumen RUP (Rencana Umum Pengadaan).

Tetapi yang penting, pihak setneg harus menjelaskan anggaran sebesar Rp.45,7 miliar dipakai untuk apa saja. Misalnya, Kalau ada kabel pesawat yang rusak, maka harus dijelaskan kabel merek apa atau perkakas seperti apa yang diperbaiki sehingga negara harus mengeluarkan anggaran yang begitu tinggi, sampai sebesar Rp. 45,7 Miliar.

Selanjutnya, selain anggaran diatas, pihak setneg juga mengeluarkan anggaran lain untuk program pesawat kepresidenan. Yaitu ada proyek pemeliharaan Hanggar untuk pesawat kepresiden sebesar Rp.2,1 miliar. Padahal pada tahun 2020 proyek pemeliharaan Hanggar kepresidenan Hanya sebesar Rp.1,1 miliar. Jadi Anggaran untuk proyek pemeliharaan Hanggar kepresidenan dari tahun 2020 ke 2021 seperti disulap membengkak sebesar Rp.1 miliar.

Selain itu, sekretariat Negara juga harus menguras APBN untuk proyek-proyek pesawat kepresidenan seperti pada tahun 2021 ada proyek CCTV untuk hanggar pesawat kepresidenan sebesar Rp.148 juta.

Dan pada tahun 2020, ada juga proyek proyek yang boros, dan tidak masuk akal untuk pesawat kepresidenan seperti pemeliharaan kebersihan pesawat kepresidenan sebesar Rp.2,1 miliar, kemudian proyek pemeliharaan mekanikal, Elektrikal hanggar pesawat kepresidenan sebesar Rp.519 juta.

Sehigga Proyek-proyek seperti pemeliharaan pesawat kepresidenan ini, jadi tempat yang “basah” bagi orang orang setneg. Bagaimana tidak basah, dua proyek saja seperti pemeliharaan pesawat VVIP kepresidenan sebesar Rp.45,7 milyar, dengan memakai metode pengadaannya hanya penunjukan langsung. Jadi enak dong perusahaan yang ditunjuk jadi pemenang.

Pantesan mereka kelihatan lebih enak dan nikmat mengurus proyek pesawat kepresidenan daripada urusin covid 19.

Jakarta, 10 Agustus 2021

Uchok Sky Khadafi
Direktur CBA

Continue Reading

Rilis

Tsunami Anyer, Seventeen Band Berduka  

Published

on

personel seventeen band/via: instagram
BANTEN – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Seventeen Band. Keterlibatan Band tersebut dalam acara gathering perusahaan PLN di Tanjung Lesung mengalami bencana alam.

Pada 22 Desember sekitar pukul 21.30 WIB air pasang menyapu bersih panggung yang letaknya sangat berdekatan dengan laut.

Dari bencana tersebut kami harus kehilangan orang-orang tercinta. Pemain bass kami M Awal Purbani yang biasa disapa Bani juga Road Manajer Oki Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya.

Kejadian berlangsung saat baru lagu kedua Seventeen menghibur penonton. Air pasang naik ke permukaan dan menyeret seluruh orang yang ada di lokasi.

Sayangnya saat arusnya surut anggota kami ada yang bisa menyelamatkan diri sementara sebagian tidak menemukan tempat berpegangan. Posisi panggung tepat membelakangi laut.

Saat ini korban bencana terpencar di klinik-klinik dalam radius 2-3KM dari lokasi kejadian. Sejak semalam tim SAR sudah diturunkan. Dan tim kami yang selamat belum bisa kemana-mana karena minimnya transportasi.

Berikut kronologi dari Ifan Seventeen,

“kehilangan Bani dan road manager kami Oki. Andi, ujang (kru) sama Herman belum diketemukan. Doakan juga semoga Dylan istri saya cepat diketemukan. Alhamdulillah yang lain selain itu sudah diketemukan walaupun dalam kondisi luka-luka. Kita ikhlas”

Kami selaku keluarga besar Seventeen Band meminta agar teman-teman tidak menyebarkan foto-foto dari lokasi. Juga untuk tidak menyebarkan isu hoax.

Kabar teraktual hanya berasal dari kami dan akan terus kami update. Mohon doanya agar anggota keluarga kami lainnya segera diketemukan.

Adapun keluarga yang belum kami temukan adalah:
– Herman Sikumbang (gitaris)
– Andi Windu Darmawan (drum)
– Ujang (kru)
– Dylan Sahara (istri Ifan – vokalis)

Demikian keluarga Seventeen Band menyampaikan. [novi]

Continue Reading

Rilis

Universitas Asia Pasifik Terbaik Berasal dari Australia

Published

on

EDUPUBLIK, Jakarta – Hasil Terbaru Ini Merupakan Pernyataan Kuat Yang Menegaskan Bahwa Australia Bukan Hanya Save Heaven Untuk Investasi Properti, Namun Juga Pusat Pendidikan Bagi Generasi Millennial Asia (06/02/2018).

Crown Group, pengembang yang berbasis di Sydney dan pemenang penghargaan, yang fokus pada pengembangan campuran dan hotel, Hari ini berbagi informasi terbaru tentang Daftar Universitas Asia Pasifik Terbaik untuk tahun 2017.

Times Higher Education telah meluncurkan Peringkat Universitas-Asia-Pasifik pertamanya untuk tahun 2017 yang menggambarkan kekuatan pertumbuhan di sektor pendidikan tinggi di kawasan ini.

Peringkat Universitas Asia-Pasifik tahun 2017 ini telah berhasil menganalisa universitas di 38 negara di kawasan Asia Timur, Asia Tenggara dan Oceania. Keseluruhan peringkat menampilkan lebih dari 200 universitas dari 13 negara yang berbeda.

Times Higher Education (THE), sebelumnya The Times Higher Education Supplement (THES), adalah majalah mingguan yang berbasis di London, yang secara khusus melaporkan berita dan isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan tinggi. Ini adalah publikasi terkemuka Inggris Raya di bidangnya

Times Higher Education dikenal menerbitkan daftar tahunan Times Higher Education World Universities Rankings yang pertama kali muncul pada bulan November 2004.

Jepang adalah negara yang paling banyak memiliki perwakilan dengan 69 universitas. Tiongkok berada di posisi kedua dengan 52 universitas. Negara lain yang memiliki kehadiran kuat di peringkat tersebut adalah Australia (35 universitas), Taiwan (26), Korea Selatan (25) dan Thailand (9)

Australia diwakili oleh 3 universitas terkemuka di daftar Top 10, yaitu University of Melbourne (3), Australian National University (8) dan University of Queensland (10).

Selanjutnya untuk daftar Top 20, Australia memiliki 8 perwakilan universitas, yaitu University of Sydney (11), Monash University (12), University of New South Wales (16), University of Western Australia (19) dan University of Adelaide (20), dimana University of Sydney dan University of New South Wales berada di Sydney.

Simon Marginson, direktur Pusat Pendidikan Tinggi Global di UCL Institute of Education, menunjukkan bahwa wilayah ini sudah lebih besar dari Eropa dan Inggris dalam hal jumlah siswa dan pengeluaran biaya penelitian.

“Dan suatu hari nanti akan sama pentingnya dengan AS dan Kanada,” prediksinya.

Cukup sederhana: “Wilayah Asia Pasifik adalah yang paling dinamis di dunia pendidikan tinggi,” kata Marginson.

“Sementara Peringkat Tahunan Universitas Versi THE dan Peringkat Universitas Asia memberi kita wawasan yang jelas untuk wilayah ini, kami percaya bahwa inilah saatnya untuk fokus lebih tajam pada bagian dunia yang unik dan menarik ini,” katanya.

Hasil ini adalah gambaran terbaru tentang kekuatan dan, yang lebih penting, peluang yang diberikan oleh salah satu kawasan dengan pendidikan tinggi dan penelitian terpenting di dunia.

Sementara itu, Ian Jacobs, presiden dan wakil rektor University of New South Wales yang berbasis di Sydney, mengatakan, “lempeng tektonik pendidikan tinggi global sedang bergeser.”

“Tampaknya kawasan Asia Timur dan Tenggara, dikombinasikan dengan kekuatan tradisional Australia dan Selandia Baru, telah siap menerima keuntungan utama ini,” tambahnya.

Seperti yang diutarakan dalam laman Indonesia.embassy.gov.au, Australia telah menjadi pilihan tujuan belajar utama bagi warga Indonesia pada sepuluh tahun terakhir, dengan perbandingan satu dari empat mahasiswa yang belajar di universitas luar negeri, memilih Australia.

Pendaftaran dari Indonesia ke seluruh lembaga pendidikan Australia – dari universitas hingga pusat pelatihan vokasional – mencapai lebih dari 20.000 hingga bulan Juni tahun 2017 karena semakin banyak keluarga Indonesia yang mengakui bahwa Australia itu lebih dekat, terjangkau dan aman, serta memiliki universitas-universitas kelas dunia.
Juga ikut mengomentari data terbaru pada institusi pendidikan, Crown Group Indonesia Head of Sales, Elis Sumarto, mengatakan bahwa data baru ini adalah pernyataan sangat kuat yang mengatakan bahwa Australia bukan hanya Save Heaven untuk investasi properti, namun juga merupakan pusat pendidikan di Wilayah Asia

“Australia telah menjadi tujuan institusi pendidikan utama selama beberapa dekade terakhir di kawasan ini, dan survei terbaru ini memperkuat posisi Australia sebagai salah satu Hub Pendidikan terbaik di Asia Pasifik”

“Dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan yang sama, Australia mungkin memiliki keuntungan yang tidak dimiliki negara lainnya, yaitu sebagai tujuan investasi property dan pusat pendidikan”

“Saat ini sudah terjadi pergeseran usia dari tipe pembeli produk-produk kami dimana semakin banyak jumlah tipe investor berusia di bawah 40 tahun, dengan jumlah presentase lebih dari 40% dan masih terus bertambah. Mereka masih aktif untuk melanjutkan pendidikannya atau sudah berfikir untuk melakukan investasi jangka panjang apabila anak-anak mereka nanti melanjutkan sekolah di luar negeri”

“Daftar baru ini juga menunjukkan bahwa Melbourne dan Sydney tidak lagi mendominasi daftar universitas terbaik di Australia. Ada kota lain di negara ini yang memiliki institusi pendidikan yang sangat bagus, dan mereka mengejar dengan cepat”

“Dan ini menjadi sangat penting bagi kami sebagai pengembang karena memberikan kami banyak opsi dalam meluaskan dan mengembangkan proyek-proyek kami di masa depan”

“Inilah sebabnya mengapa kami selalu mengembangkan proyek hunian di dekat institusi-intitusi pendidikan tersebut, mengetahui kebutuhan masyarakat dan para pembeli kami untuk memiliki akses mudah terhadap universitas-universitas ini” Elis mengakhiri.

Pada tahun 2018, Crown Group akan meluncurkan proyek pengembangan mixed-use terbarunya di Eastlakes, Sydney dan proyek high rise pertamanya di Melbourne.[rls/SA]

Continue Reading

Terpopuler