JAKARTA – Sutradara AIB #Cyberbully Amar Mukhi mengatakan film yang mengemas cerita dan isu film tentang bullying di media sosial, akan tayang mulai 2 Agustus 2018. Selain kampanye yang cukup masif, film ini juga memberikan promosi khusus kepada penonton film AIB.
“Program promosi ‘Buy 1 Get 1 free ticket’, ini berlangsung tidak lama terhitung empat hari di Minggu pertama film beredar secara nasional. Promosi pembelian tiket ‘separuh harga’ ini berlangsung di jaringan bioskop XXI, CGV, Cinemaxx maupun Platinum,” ujar Amar, saat acara Press Conference, di bioskop XXI, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018).
Lebih lanjut, Dia menjelaskan beli satu tiket dapat tambahan satu tiket, mulai tanggal 2-5 Agustus 2018. Hal seperti ini bukan baru pertama kali dilakukan, beberapa film melakukan promosi penjualan tiket beli satu, dapat satu tiket gratis.
Namun, lanjutnya, penjualan ini didukung oleh pengelola aplikasi penjualan tiket, sebutlah TixID. Untuk promosi yang langsung di lakukan melalui pembelian tiket di bioskop baru dilakukan produser film AIB #Cyberbully.
“Cara pembeliannya sederhana, penonton tinggal datang ke ticket box. Setiap pembelian satu tiket akan mendapatkan satu tiket gratis. Hemat, kan?,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, rumah produksi Surya Films dan Anami Films sejak semula, meniatkan film ini juga sebagai film kampanye ‘Stop Bullying’. Rumah produksi sejak awal menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai mitra kampanye.
“Lonjakan atau laporan perundangan (bullying) yang terjadi pada anak-anak meningkat drastis,” ungkap Amar.
Selalu ada konsekuensi atas nyawa yang hilang. Karma atau balasan juga semakin cepat datangnya, bahwa yang balas dendam adalah sosok hantu atau setan, bisa saja itu metafora. Intinya, kejahatan selalu ada balasannya. Bahwa kematian berbalas kematian adalah konsekuensi dari satu perbuatan jahat.
Dia mengatakan, Film yang akan dirilis mulai 2 Agustus 2018 nanti, juga punya konsep kuat dalam menyampaikan pesan melalui cerita unik. Proses produksi yang rumit, juga konsep produksi yang menarik menjadi daya pikat film banyak menggunakan efek grafis komputer.
“Buat yang penasaran dengan cerita AIB #Cyberbully langsung saja ke bioskop dan beli tiketnya,” katanya.
“Kapan lagi bisa rame-rame nonton dengan bujet separuh, sisanya buat beli popcorn atau minuman. Nah jangan lupa juga, beli popcorn atau minuman dengan wadah bergambar film AIB #Cyberbully di bioskop XXI. Foto seheboh-hebohnya, lalu tag ke akun IG film @aibcyberbully. Boleh deh berharap dapatkan hadiah total senilai Rp.5 juta. Tuh makin untung, kan?,” tambahnya.
Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Bidang Pendididikan, Retno Listyarti menjelaskan di tahun 2016 hanya puluhan aduan, namun tahun 2017 KPAI menerima ribuan pelaporan kasus-kasus bullying.
“Kami kewalahan, itu sebabnya kami dukung kampanye yang dilakukan pembuatan film AIB #Cyberbully di sekolah-sekolah yang bersama para pemain film AIB telah mengunjungi lebih dari 25 sekolah dan menemui lebih dari 11 ribu siswa di Jabotabek, Semarang, Solo, Yogya, Palembang, Medan, Makassar, Malang dan Surabaya,” ujar Retno.
Dia mengatakan, Film AIB #Cyberbully sangat pas dalam menyuarakan keprihatinan terhadap kasus-kasus bullying di media sosial.
Ada moral story, lanjutnya, yang bisa dipahami penonton film ini, diantaranya adalah sosial balasan yang bakal diterima pelaku bullying.
“Bahwa persekusi, fitnah, berita bohong, ancaman bukanlah tanpa konsekuensi. Apalagi bila bullying berujung kematian,” tandas Retno. [dade]